Chapter 8 Steady Magnetic Field
8.4 TEORI STOKES
Dari
hukum sirkus Sirkuit Ampere kami memperoleh salah satu persamaan Maxwell,
Jika
kita menerapkan definisi curl ke salah satu permukaan tambahan ini, maka
di
mana aN adalah
vektor satuan ke arah normal kanan ke. Kita
tentukan sirkulasi ini untuk setiapyang terdiri dari S dan jumlah hasilnya. Ketika kami mengevaluasi
integral garis terpisahkan untuk masing-masing ,
beberapa pembatalan akan terjadi karena setiap dinding interior tertutup satu
kali di setiap arah. Karena itu kami punya
Hukum
sirkulus Ampere dari.
Kita hanya perlu menempatkan setiap sisi dengan dS,
mengintegrasikan setiap sisi pada permukaan (terbuka) S
yang sama, dan menerapkan teorema Stokes:
Integral
dari kerapatan arus di atas permukaan S adalah arus total I yang saya lewati
melalui permukaan, dan karenanya
8.5 MAGNETIC FLUX DAN MAGNETIC FLUX DENSITY
tidak berdimensi dan memiliki nilai yang
ditetapkan untuk ruang kosong , dalam henrys per meter (H/m), dari
8.6 POTENSI MAGNETIK SCALAR DAN VEKTOR
Potensi skalar ini juga memenuhi persamaan
Laplace. Di ruang bebas,
dan karenanya
Di daerah a < p < b, J = 0, dan kami dapat menetapkan potensi magnet
skalar. Nilai H adalah
dimana konstanta integrasi telah
diatur sama dengan nol. Nilai potensial apa yang kita kaitkan dengan titik P, di mana? Jika kita membiarkan Vm menjadi nol pada= 0 dan melanjutkan berlawanan sekitar
lingkaran, potensi magnetik pergi negatif linear. Ketika kami telah membuat
satu sirkuit, potensinya adalah -I,
tetapi itu adalah titik di mana kami mengatakan bahwa potensi itu nol beberapa
saat yang lalu.
dan
dan
Potensi
magnetik skalar adalah jelas kuantitas yang permukaan ekipotensial akan
membentuk kuadrat lengkung dengan garis arus H pada Gambar. 8.4. Ini adalah satu lagi segi analogi antara medan
listrik dan medan magnet yang akan kita bahas lebih lanjut di bab berikutnya.
8.7 DERIVASI UNDANG-UNDANG STEADY-MAGNETIC-LAPANGAN
Kelengkungan
produk skalar dan vektor diberikan oleh identitas yang dapat diperiksa dengan
ekspansi dalam koordinat kartesius atau diterima dengan penuh rasa syukur dari
Apendiks A.3,
Identitas ini digunakan untuk memperluas integrand dari
(54),
Istilah
kedua dari integran ini adalah nol, karenamenunjukkan derivatif parsial dari fungsi x1, y1dan z1, diambil dengan memperhatikan
variabel x2, y2 dan z2; set variabel pertama bukan fungsi
dari himpunan kedua, dan semua turunan parsial adalah nol.
Istilah pertama dari integrand dapat
ditentukan dengan mengekspresikan R12,
dalam hal nilai koordinat,
Kelompok 3
Ainun Elok Maulidah Novian Afandy Seflia Kusuma Arindheya
1731130116 1731130073 1731130060